Langsung ke konten utama

Postingan

realita beragama

Aku bingung, aku yang terlalu liar atau aku yang tidak memahami. Aku tenggelam dalam lingkungan yang 180 derajat   berbeda dengan duniaku yang lalu-lalu. Semesta punya jalan sendiri dalam membuat makhluknya terperangah.   Aku tidak terlau percaya dengan agama. Ditinjau dari ceramah-ceramah yang aku dengar dan perilaku para penganutnya membuatku muak. Agama yag dipaksakan di tanam dalam benakku sedari kecil ialah horornya neraka dengan segala penyiksaan yang akan aku derita ketika aku melakukan dosa. Indahnya surga yang di isi dengan sungai-sungai susu, burung-burung berkicau merdu, hamparan padang rumput yang memanjakan mata yang dapat aku peroleh dari mengoleksi pahala. Itu-itu saja yang di doktrinkan dalam pikiranku sedari kecil. Membayangkannyapun sampai sekarang   membuat buluku bergidik bagaimana seramnya   neraka. Beranjak besar aku melihat realita-relita aneh bin ajaib. Bagaimana mungkin seorang manusia yang mengaku beragama tetapi suka mengkafirkan orang lain. Menganggap ha
Postingan terbaru

Hoaks dalam islam

Iklim politik di Indonesia saat ini mengganggu kenyamananku. Ter - iris hati ini melihat sesama saudara saling cekcok, tidak tegur sapa, memutus silaturahmi, fanatisme/taklid buta, pada makam pun intolerans . Lebih parah dari itu, merasa diri seolah seperti “Tuhan , d engan mudahnya menjustifikasi orang lain yang tidak se-agama sebagai seorang “ K afir” . S atu agama berbeda pilihan politik dianggap “antek aseng” dan atau “jaminan neraka” , seakan–akan ialah si penyambung lidah Tuhan. Begitu mudahnya kata–kata tak pantas itu diobral. Padahal, s eperti yang dikatakan cak nun , bahwa " hak untuk menilai seseorang muslim atau bukan adalah hak prerogeratif Tuhan” . Perilaku tersebut dapat terjadi karena kesalahan dalam menyikapi infomasi. Banyaknya informasi yang diterima , namun tidak diimbangi dengan kesiapan pola piker. Se rta k urangnya keinginan untuk menelusuri sumber informasi tersebut, apakah valid atau hanya sebuah prasangka ( HOAKS ) I slam memberi seruan kep

menulis itu sulit

menulis itu sulit bagaimana bisa aku menulis  tapi hati dan pikiran tidak selaras bagaimana bisa hatiku mati dan otakku pergi menulis itu sulit bagaimana bisa menguras alam bawah sadar tanpa mengingat masa lalu menyakitkan bagaimana bisa membingkai sebuah kesakitan hanya untuk hiburan imaji mereka menulis itu sulit bagaimana bia menulis tanpa kedisiplinan tapi jadwal tidur saja tidak bisa disiplin bagaimana bisa menulis hanyut dalam imaji tanpa menyadari peliknya kehidupan  menulis itu sulit bagaimana bisa menjadi penulis hebat jika masa depannya tidak cerah bagaimana bisa menulis tanpa distraksi tapi aura sekitar distraksi terbesar menulis itu sulit bagaimana bisa menulis hanya memuja senja hanya  pagi menyuguhkan keluguan bagaimana bisa menulis jika mati rasa tapi akal ingin selalu menjelajah menulis itu sulit menulis itu sulit akan selalu menjadi sulit  menulis hanya untuk dia yang ingin hidup kekal  Berayen 30 N

Perubahan

Termangu di sudut bangku Terhempas akal sehatnya Seperti membuka lembar baru Dalam lembar-lembar fana Strukturmu menguap dalam hitungan detik Seperti rokok dimakan bara api Mereka sudah menjelajah antartika Kau masih sibuk mencari sepi Tolong! berikan dia waktu sesaat Untuk bersiap menghadapi badai-badai Agar akar-akarnya mengikat kuat Tanpa harus putar balik dan lari Pasti! akan dikayuhnya perahu itu Dengan segala upaya tanpa harus malu Hingga layar robek dan lusuh Hinga geladak di sumpal batu Pasti akan di lampauinya.... -Berayen  8 oktober 2018

tolong

Jika depresi tertinggi ialah mati rasa Tak Ada sedih,Tak Ada tawa Hidup untuk makan dan tidur Terperangkap di tubuh tanpa arti Tolong... Berikan aku cahaya Walau hanya percikan api Yang biasa menyulut rokokmu itu Aku tak mau terjerembab dalam jurang Yang setanpun lari Tolong... Ajari aku seni mencintai Aku muak hanya mengagumi Aku tidak romantis Tapi,aku janji hidupmu akan manis Jangan ragu, Tunggu apa lagi Lemparkan talimu Jangan sampai bunga itu layu Dan,Tak Ada lagi Y ang kuberikan padamu -berayen

jakarta

      Jakarta,mungkin sudah juta-an esai,puisi,lagu yang membahas tentang jakarta.tentang ibukota yang tidak ramah,tentang si kaya dan si miskin,tentang kemegahan gedung tinggi,maupun tentang senja di kota tak pernah tidur ini.Tapi.memang jakarta punya keindahan-keindahan yang tersirat dalam sibuk dan padatnya kota ini.     Aku hanyalah molekul atom dalam eritrosit yang termasuk komposisi darah dalam sebuah struktur istimewa dan sangat besar yang berkerja sesuai fungsinya tanpa harus menyinggung dan kenal satu sama lain.Jika mengikuti semua arus liar jakarta bersiaplah terhempas dan terdampar di pantai-pantai kumuh.Jakarta bisa seramah selmut tetangga dan sejutek mamah mertua.Tapi,di balik semua ungkapan itu,Ada pancaran aura yang dahsyat hingga mampu memikat hampir semua warga indonesia untuk sekedar berkunjung hingga menetap membuat jakarta menjadi pusara globalisasi indonesia.Kemungkinan karena jakarta adalah tempat harapan tergantung,tempat asa di tempa,tempat rindu berkecamuk,t

Harap-harap kosong

Angin pagi datang dengan malu Ku sapa sekejap dan pergi Matahari mungkin masih bercumbu Makanya ia telat datang pagi ini Bunga itu kedinginan Di selimuti embun sunyi Mata ini terasa ringan Habis hancur gelap tadi Langkahku mulai gontai Sendunya tersisa di hati Terpaksa aku berlari Karena telah berakhir Katamu.... Ada kisah yang harus berakhir Walau belum di mulai Persetan dengan itu Tapi, bila nanti Aku mengetuk pintumu Minta izin orang tuamu Membawa kamu pergi Dan pulang bersama cucunya Berjanjilah kau harus mau -berayen 24 - November 2017