Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

tolong

Jika depresi tertinggi ialah mati rasa Tak Ada sedih,Tak Ada tawa Hidup untuk makan dan tidur Terperangkap di tubuh tanpa arti Tolong... Berikan aku cahaya Walau hanya percikan api Yang biasa menyulut rokokmu itu Aku tak mau terjerembab dalam jurang Yang setanpun lari Tolong... Ajari aku seni mencintai Aku muak hanya mengagumi Aku tidak romantis Tapi,aku janji hidupmu akan manis Jangan ragu, Tunggu apa lagi Lemparkan talimu Jangan sampai bunga itu layu Dan,Tak Ada lagi Y ang kuberikan padamu -berayen

jakarta

      Jakarta,mungkin sudah juta-an esai,puisi,lagu yang membahas tentang jakarta.tentang ibukota yang tidak ramah,tentang si kaya dan si miskin,tentang kemegahan gedung tinggi,maupun tentang senja di kota tak pernah tidur ini.Tapi.memang jakarta punya keindahan-keindahan yang tersirat dalam sibuk dan padatnya kota ini.     Aku hanyalah molekul atom dalam eritrosit yang termasuk komposisi darah dalam sebuah struktur istimewa dan sangat besar yang berkerja sesuai fungsinya tanpa harus menyinggung dan kenal satu sama lain.Jika mengikuti semua arus liar jakarta bersiaplah terhempas dan terdampar di pantai-pantai kumuh.Jakarta bisa seramah selmut tetangga dan sejutek mamah mertua.Tapi,di balik semua ungkapan itu,Ada pancaran aura yang dahsyat hingga mampu memikat hampir semua warga indonesia untuk sekedar berkunjung hingga menetap membuat jakarta menjadi pusara globalisasi indonesia.Kemungkinan karena jakarta adalah tempat harapan tergantung,tempat asa di tempa,tempat rindu berkecamuk,t