Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Harap-harap kosong

Angin pagi datang dengan malu Ku sapa sekejap dan pergi Matahari mungkin masih bercumbu Makanya ia telat datang pagi ini Bunga itu kedinginan Di selimuti embun sunyi Mata ini terasa ringan Habis hancur gelap tadi Langkahku mulai gontai Sendunya tersisa di hati Terpaksa aku berlari Karena telah berakhir Katamu.... Ada kisah yang harus berakhir Walau belum di mulai Persetan dengan itu Tapi, bila nanti Aku mengetuk pintumu Minta izin orang tuamu Membawa kamu pergi Dan pulang bersama cucunya Berjanjilah kau harus mau -berayen 24 - November 2017

Pergi

Langit pagi ini tidak bersahabat.terlihat sendu karena kepergian malam.kuseruput kopi terakhirku.khayalku terbang mengingatkan segalanya.tentang perjalanan pertamaku.tentang dinginnya malam rumah kayu.tentang kehangatan secangkir kopi.tentang semut yang sembunyi di handukku.tentang berharganya teman.tentang kesendirianku di kala sakit.dan tentang-tentang lainnya.aku termangu,sendiri.duduk di memandang pesawat silih berganti datang dan pergi.aku benci perasaan ini.Perasaan di mana aku mati rasa,terhanyut ingatan,hingga tak terasa ada air yang membasahi pipiku.hingga pesawatku tiba aku hanya duduk terdiam menangis dengan hati penuh harap dengan kita akan bertemu lagi nanti di waktu dan tempat di tentukan. -berayen

Nyanyi

Nyanyi sunyi seorang bisupun lebih indah dari nyanyian ini Nyanyianya hanya erangan miris si miskin Lantunnya seusang umur kakekmu Dengarkanlah iramanya hanya terdengar suara deru mesin dan teriakan Bernyanyi di megapolitan seperti nyamuk di kawanan gajah Tidak terdengar! Mengganggu pun tidak! Bernyanyi di hutan kalah merdu dengan nyanyian angin Bernyanyi di pantai yang terdengar hanya deburan ombak ganas Entah aku harus bernyanyi di mana dan dengan siapa Aku kecewa bernyanyi dengan manusia tidak di toleh Mereka konsumtif lupa diri lupa teman Semuanya gila! merdunya nyanyianmu hanya di ukur dari seberapa tebal dompetmu Ini kacau! nyanyian burukku ini Nyanyian asa dari perut lapar Nyanyian peluh dari pengeluh Nyanyian kelabu dari babu -berayen 29 - Agustus - 2017

Ku menemukanmu

Meragu bukan Melayu Merinti bukan meringis Beringsut bukan kusut Berangkat bukan mangkak Aku menemukanmu Layaknya lilin kamarku Memberi therapy Padaku yang sedang menepi Karena terlalap sepi Karena terjatuh harapan sunyi Janganlah tepikan aku lagi Aku butuh tepukan bukan kopi Janganlah lari dariku Bukan maksudku begini Janganlah cerita kau Aku suka padamu hari ini -berayen

Ke mana entah kelana

Ke mana entah kelana Ke sini dia kemari Ke sana dia terlena Ke langit dia berlari Ke bumi dia terjatuh Ke mana entah kelana Terdiam dia bertaruh Bertaruh dia menggumam Menggumam dia tenggelam Ke mana entah kelana Tersungkur dia menangis Menangis dia bercengkrama Bercengkrama dia terlupa Terlupa dia meragu Terlupa dia melesat Melesat dia terganggu Terganggu dia menggila Ke mana entah kelana Ke siapa entah bertanya Ke berapa entah terlalu Mengapa entah kenapa

Hening

Hening tercipta dari langit yang buas Karena kebuasan adalah hal yang lepas Seperti aku yang tertempa rindu yang beringas Sampai-sampai terlelap di kursi malas Penuh angan yang tak sampai Jangan salahkan aku merindu Salahkan CINTA Karena ini tidak selesai Seharusnya hatiku berlabuh dengan kesombonganmu Aku tercabik-cabik oleh itu Menurutmu,ada kisah yang harus selesai Walau kisah belum dimulai Persetan dengan itu!! Aku tersiksa karena itu!! Hati ini bukan alkohol yang hilang setelah badan tertelungkup -berayen 25 Juni 2017 -takeBEERan

jalanmu,jalanku,jalan kita berbeda

Kita lahir dari dunia menengah ke bawah yang bisa di bilang susah lorong gang menjadi tempat bermain kita.Tinggal di perumahan padat memaksa kita harus bermain di lorong-lorong jalan sempit.Tapi,kita tidak kehilangan khayal ya teman.lorong sempit dengan sedikit imajinasi kita sulap menjadi lapangan bola dan sendal menjadi tiang gawangnya.kamu ingat teman?kita maling mangga pak haji?hanya untuk ngerujak dengan garam dan cabai sedikit di ulek sekuatnya berbanding terbalik dengan rujak pada umumnya.Tapi tetap terasa nikmat karena kita bersama.sedikitnya anak-anak seumuran kita membuat kita lebih akrab,lebih terkenang dan terus membekas di hatiku hingga nafas ini habis.  Dan sekarang kita telah menjalani hidup masing-masing.kita berlima dan terus berlima.walaupun sekarang jalan kita berbeda.aku masih ingat saat terakhir kita duduk bersama dan berlaga menjadi peramal ulung.meramal siapa dari kita berlima siapa dahulu menikah.kita pikir si angga karena dia yang paling lemot dari kita be

Layu

Keberaniannya melayu Layaknya bunga mawar yang kritis Wajahnya muram dengan langkah kuyuh Memikirkan masa depan yang kian miris Jiwa mudanya terkekang tanggung jawab Terpaksa bekerja untuk makan sehari-hari Kian hari dunianya tak akrab Pelariannya hanya mimpi Pernah ia di hadang kesempatan Kesempatan mengejar mimpi Mimpi sebelum tidurnya Ia pikirkan setiap detiknya Hari semakin berlalu Dan keputusan belum tercipta Punya waktu tidak punya uang Punya uang tidak punya waktu Itu yang membuatnya ragu Keputusan terjadi Ia mati dalam keraguan Terlelap kenyamanan Hingga mimpi hanyalah mimpi -berayen