Langsung ke konten utama

realita beragama


Aku bingung, aku yang terlalu liar atau aku yang tidak memahami. Aku tenggelam dalam lingkungan yang 180 derajat  berbeda dengan duniaku yang lalu-lalu. Semesta punya jalan sendiri dalam membuat makhluknya terperangah.  Aku tidak terlau percaya dengan agama. Ditinjau dari ceramah-ceramah yang aku dengar dan perilaku para penganutnya membuatku muak. Agama yag dipaksakan di tanam dalam benakku sedari kecil ialah horornya neraka dengan segala penyiksaan yang akan aku derita ketika aku melakukan dosa. Indahnya surga yang di isi dengan sungai-sungai susu, burung-burung berkicau merdu, hamparan padang rumput yang memanjakan mata yang dapat aku peroleh dari mengoleksi pahala. Itu-itu saja yang di doktrinkan dalam pikiranku sedari kecil. Membayangkannyapun sampai sekarang  membuat buluku bergidik bagaimana seramnya  neraka. Beranjak besar aku melihat realita-relita aneh bin ajaib. Bagaimana mungkin seorang manusia yang mengaku beragama tetapi suka mengkafirkan orang lain. Menganggap hanya agamanya yang paling benar. Menghilangkan landasan dasar  dalam menganut agama yang pernah saya anut. Yaitu, islam adalah “rahmatan lil alamin”. Yang berarti rahmat untuk seluruh alam semesta. Hematku mengartikan itu ialah “engkau islam jika kau dapat membuat orang lain senang berada di dekatmu”. Selain itu, prilaku yang tidak kalah aneh ialah para pejabat dalam pemerintahan yang sudah di sumpah di atas Al-Qur’an kitab yang suci dalam agama islam tetapi masih menyelewengkan uang untuk kebutuhan orang banyak hanya untuk kepentingan pribadi. Jika di kaji dengan analogi saya dalam memaknai rahmatan lil alamin. Menjadi berbanding terbalik. Tidak membuat orang lain senang saja sudah tidak islam.bagaimana ini? merugikan khalayak ramai? Gila aku di buatnya.
            Aku sekarang  bertemu dengan sekumpulan insan yang beragama tapi memlih jalan pasif. Ketika tertipu berpasrahkan diri. Harga diri di injak-injak berpasrah diri. Hidup tanpa ambisi dunia. Apa serunya? Hidup hanya untuk mengejar surga akhirat yang menurutku sangat jauh dan belum tentu masuk terkualifikasi sebagai penghuni surga? Bukankah lebih baik menghadirkan surga di dunia ini? tempat di mana kau tidak perlu merasa susah, tempat di mana kehadiran kita sangat berarti, tempat berkeluh-kesah, tempat di mana semua kepercayaan hidup berdampingan dan selaras, tempat tidak adanya diskriminasi, dan banyak hal lagi. Entahlah, mungkin akan selalu menjadi utopiaku di malam hari menunggu fajar tiba. Mungkin aku yang terlau sotoy dalam menafsirkan agama, atau aku yang tidak memahami rahasia beragama. Tolong ajari aku bagaimana seorang penganut agama meyikapi dunia ini. balas tulisan ini. aku tunggu dalam kegamangan beragama. Aku  butuh cahaya dalam lorong gelap beragama.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tubuhmu otoritasmu

Nata,aku ingin bercerita sedikit soal arti kata seksi atau cantik dalam sudut pandangku sebagai cowok yang agak macho yang dengerin lagu metal dan punk terasa terhampar pas dengerin lagunya Tika and the dissident yang judulnya tubuhku otoritasku yang di play via u-tube secara acak,gue di situ kek kesamber geledek yang di turunin dewa Zeus dari lagunya Tika yang meneriakan hak hak wanita yang digerus sama trend fashion yang jadi budak kecantikan kapitalis hihi :) berat yeeee kata kata gue tau deh nih hasil pemikiran gue tentang keadaan wanita masa kini Nata,kamu tahu esensi kata cantik yang sebenarnya? Apa artinya hanya dipuji lawan jenis? Atau agar banyak di puja lawan jenis? Percayalah nata jika itu palsu,lelaki itu buaya,iya aku juga buaya.pertama,lelaki memuji hanya untuk membuatmu terlena dan termakan di perangkapnya.kedua,jika banyak lelaki yang mengejarmu itu berarti kamu punya dada besar yang diumbar dan wajahmu binal,enak untuk di tiduri pikirnya sama aku juga seperti itu, mak

Si metal yang introvert

Halloo,whats up? Piye kabare?apik toh? Aammiinn hehehe, Di sini gue mau cerita soal pribadi gue yang bisa di bilang aneh,iyee soalnya gue suka ngemil batu bara,pake nasi coy biar kenyang,apasi? Back to the topic beray. Sebagai ABG-ABG labil yang pada umumnya,pasti suka musik dan pasti menyukai berbagai macam genre,entah itu dangdut,jazz,pop,dangdut jazz atau dangdut koplo yang ngepop,atau engga metal \m/ all hail 666,all hail satan!! Hahaha,lebay.nah,gue sendiri memilih jalan yang islami  banget,yaa aliran metal yang gue pilih,gak tau kenapa gue suka banget sama nih musik,mungkin karena ngedengerinnya penuh penghayatan kali ya,karena kita ngedengerin lagu teriakan-teriakan yang kata temen gue bilang "lagu apa si nih! Lagu udeh kaya teriakan orang di siksa neraka uwwwwweeeekk,uweeeekkk gitu lagunya," hahahaha ada benernya juga gue ngomong musik yang islami karena tiap denger tuh lagu gue keinget mati braayyy hahaha, pastilah setiap ABG yang suka musik pasti pernah punya band

Kanan,kiri,lurus,atau istirahat di tempat

Selamat siang,selamat berkerja dan menjadi kerenlah sesuai passionmu,yang engga punya passion sudah fixlah ellu engga ada keren kerennya sama sekali, hehehe gue serius.... Oiyaaa kali ini gue mau cerita kegalauan gue yang menjadi dilema,merana seperti di sayat pedang tajam,dan di iris iris seperti mengiris semangka,mungkin sudah di bilang kegalauan tingkat syaiful jamil,,,,skip! Skip! LEBAY!!! Gue gak tau mulai dari mana soalnya pemikiran pemikiran aneh gue aje,yang tanpa dasar dan anggap aja fiktif belaka,dan jangan di seriusin karena yang serius cuman ijab qobul,hehehehe Sebenernya apasi bedanya pemikiran pemikiran kanan,kiri,lurus dan muter balik karena di depan ada polisi,hehehe dan kenapa pemikiran kiri selalu di bungkam? Mungkin karena indonesia negeri yang kelama an di jajah? Jadi doktrin belanda sampe sekarang masih nyisa? Atau karena statement statement para pemikir kiri yang menomor sekiankan agama? Kaya karl marx yang menganggap "agama adalah candu" atau anak an